Berfoto dalam badai di puncak Gunung Lompobattang. |
Hingga perjalanan pulang, hujan badai masih mengiringi langkah yang bikin lelah. Turun gunung dengan medan yang terjal dari ketinggian 2.874 mdpl disertai hujan dan angin kencang, tidaklah mudah. Dada berdegup kencang yang daripadanya, kuyakin itu bukan cinta. Tetapi, perjalanan seolah ingin mengantar nyawa kepada Yang Mahakuasa.
Untunglah, masih bisa selamat sampai turun gunung. Dingin badan menggigil, tak berubah menjadi hiportemia. Syukur Alhamdulillah...karena masih ada kesempatan untuk nikah, meski pernah khawatir mati muda. 😂
Sekian lama setelah itu, pada rencana selanjutnya, masih di Gunung Lompobattang pada edisi perjalanan yang kedua...kebahagiaan itu mampir juga. Cuaca cerah dan sangat mendukung untuk bikin foto-foto saya tampak gagah. Hahaha!
Berdoa sebelum turun puncak. Pulang! |