NIK(MATI)

Hanya butuh hitungan menit, beberapa semut hitam pun meregang nyawa di dalam gelas. Detik-detik sebelum kematian menjemputnya, saya masih melihat mereka (semut. Red) bergerak lincah -nyaris berenang- mengapung di permukaan kopi.

Pada akhirnya, saya tidak mau dicap sebagai manusia yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa tak kurang dari 13 ekor semut. Merekalah yang memilih jalan hidupnya sendiri. Menentukan cara mati yang pantas untuk sebuah kenikmatan.



20:07 Wita

This entry was posted on 19 Maret 2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply