TNI Jadi Pejuang Literasi

Siapa bilang TNI hanya sekadar berjuang mempertahankan kedaulatan bangsa dengan senjata api di daerah konflik? Di Kabupaten Sinjai, TNI Angkatan Darat juga bisa menjadi pejuang literasi: membawa buku, menebar ilmu.
Salah satu kendaraan Babinsa Koramil 1424-01/Sinjai yang dijadikan perpustakaan keliling. (*FOTO: Kiriman Kasdim 1424/Sinjai)
Motor dinas yang dijadikan kendaraan operasional TNI Angkatan Darat dimodifikasi sedemikian rupa. Motor berbalut cat hijau tua itu diberi tambahan rak mini di bagian jok belakang. Rak itu berisi buku-buku yang akan dibawa berkeliling di wilayah terpencil.

Adalah Kodim 1424/Sinjai. Melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1424/Sinjai, motor yang disulap jadi perpustakaan keliling itu berkeliling di tiap kecamatan Kabupaten Sinjai. Menebarkan “virus” literasi.

Budaya literasi memang menjadi agenda penting dalam membangun peradaban bangsa, khusunya bagi para generasi muda. Hal ini jugalah yang kemudian memotivasi TNI untuk ikut terjun langsung di lingkungan masyarakat menyediakan bahan bacaan bagi anak-anak yang belum memiliki perpustakaan di daerahnya. “Program ini sebenarnya program Kodam VII/Wirabuana. Bukan hanya di Sinjai saja, di beberapa kodim di Sulsel juga sudah mulai menjalankan perpustakaan keliling ini,” tutur Kepala Staf Kodim 1424/Sinjai, Mayor Infanteri Mansur saat diwawancara via selulernya, Selasa (19/7) lalu.

Dituturkan Mansur, perpustakaan keliling oleh Kodim 1424/Sinjai ini sudah berjalan sejak 14 Juli lalu. Setidaknya, masing-masing koramil memiliki satu motor yang dijadikan perpustakaan keliling. “Motor yang jalan untuk sementara ini ada enam. Masing-masing koramil 1 motor. Ke depannya, kita harap semua Babinsa sudah harus punya,” ungkapnya.

Perpustakaan Babinsa Kodim 1424/Sinjai ini beraktivitas tiap hari. Kunjungannya memang diutamakan ke wilayah-wilayah terpencil. Hal itu melihat di daerah terpencil belum banyak buku bacaan yang menjangkau anak-anak di sana.

“Kita juga jalan di sekolah. Tapi fokus di wilayah terpencil. Masyarakat kita tentu butuh ilmu pengetahuan, namun buku-buku bacaan seringkali tak menjangkau wilayah terpencil,” beber Mansur. “Makanya, kita membantu membawakan buku-buku yang dibutuhkan masyarakat.

Setidaknya ada puluhan judul buku dalam satu motor yang dibawa dengan genre yang berbeda pula. Tidak hanya anak-anak, orang tua pun diharapkan bisa terbantu dengan gerakan ini. Bagi masyarakat yang berprofesi sebagai petani, misalnya, juga disediakan buku tentang pertanian ataukah perkebunan. Pun buku tentang pengetahuan agama. Untuk bantuan buku-bukunya sendiri, Kodim 1424/Sinjai bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sinjai, Perpustakaan Daerah, dan Kemenag Sinjai.

Perpustakaan keliling ini, lanjut Mansur, juga punya misi mengalihkan perhatian anak-anak dari dunia game di smartphone. “Sekarang inikan banyak game yang membuat anak-anak tergiur. Makanya dengan program ini kita berusaha untuk mengalihkan perhatian anak-anak dengan menjalankan program perpustakaan keliling. Membaca lebih baik daripada hanya bermain game. Dengan membaca, waktu tidak terbuang sia-sia,” terangnya.
Kehadiran perpustakaan keliling oleh Babinsa Kodim 1424/Sinjai inipun disambut baik. Animo masyarakat, khususnya anak-anak cukup tinggi. “Anak-anak senang. Selama inikan anak-anak mungkin lihatnya yang pakai motor di daerahnya barangkali cuma tukang bakso. Nah, sekarang ini buku. Masyarakat senang, termasuk orang tua. Dimana kita lihat tempat keramaian. Di situ kita akan singgah,” terang Mansur.

“Harapan kami mudah-mudahan adik-adik di sekolah bisa giat dan termotivasi belajar, serta masyarakat terbantu dengan adanya Babinsa yang melaksanakan perpustakaan keliling. Sehingga bangsa ini tidak ada yang luput dari ilmu pengetahuan, baik ilmu agama, bela negara, kebangsaan, dan ilmu yang lain,” tambahnya.
*FOTO: Kiriman Kasdim 1424/Sinjai
Fasilitas Internet

Tidak hanya menjalankan program perpustakaan keliling, dikatakan Mayor Infanteri Mansur, Kodim 1424/Sinjai dalam waktu dekat juga akan menyediakan jaringan internet bagi masyarakat di daerah terpencil. “Jadi kita juga akan jalan dengan membawa smartphone, misalnya, modem atau fasilitas Wi-Fi nantinya,” kata Mansur.
Dengan disediakannya fasilitas jaringan internet ini, masyarakat juga akan dibimbing untuk menjadi masyarakat cerdas dengan ber-internet secara sehat. Dibimbing menggunakan jaringan internet untuk berselencar di dunia maya: mencari dan menambah ilmu.

“Masyarakat akan dibimbing menggunakan internet, kemudian kita memberikan petunjuk untuk membuka website tentang bela negara. Jadi pengetahuan tentang bela negara bisa juga pahami,” pungkasnya. (*)

This entry was posted on 22 Juli 2016 and is filed under ,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply