KIMI NO NA WA: Sebuah Anime 'Bajingan'

Makoto Shinkai adalah sosok yang jenius, sekaligus seorang bajingan. Tentu saja, dan biarlah itu berlebihan. Sebagai sutradara sekaligus penulis naskah anime ini, ia pandai betul membuat penonton merasakan kegalauan.

Sepertinya, Makoto Shinkai terobsesi mempermainkan perasaan orang lain. Melalui karya teranyarnya, Kimi No Na Wa (Your Name), ia menampilkan narasi cinta sederhana dengan skenario yang tidak biasa. Rumit, menyentuh hal terdekat, tapi mengharukan.

Singkatnya, Kimi No Na Wa adalah anime yang bercerita tentang keajaiban cinta anak remaja yang masih SMA. Diceritakan, Mitsuha Miyamizu dan Taki Tachibana saling bertukar tubuh. Dikiranya mimpi, padahal kenyataan. Mereka tak saling mengenal, namun secara bergantian saling berbagi kisah lewat tubuh yang berbeda.

Entah karena apa. Tetapi, kukira memang tidak perlu ada penjelasan ilmiah untuk kejadian itu. Bukankah ketika bicara cinta, semua hal memang sulit untuk dijelaskan dengan rentetan argumentasi ilmiah? Hahaha :p

Saya beruntung tidak meneteskan air mata saat menonton anime saat rehat dari kerjaan di kantor. Namun, menjadi baper adalah sesuatu hal yang pasti. Itulah mengapa saya menyebut Makoto Shinkai adalah seorang brengsek. Saya bahkan hampir membencinya karena nyaris membuat saya merasakan kegamangan akan cinta yang hilang. Hahaha! :v

Menyoal sisi tampilan, dijuluki sebagai animator yang memiliki "sentuhan Midas" mungkin juga tidaklah berlebihan. Kemampuan itu memang ia buktikan dalam setiap karyanya. Tidak banyak anime yang menampilkan permainan pencahayaan dan warna seperti yang disuguhkan makoto Shinkai dalam Kimi No Na Wa ini. Gaya realisme khas Makoto Shinkai. Detail, namun Indah.

Jika kamu adalah seorang wanita yang sensitif atau rentan tersentuh hatinya untuk sebuah film bergenre romantisisme, sediakanlah tisu.

Atau sebenarnya, kamu bisa memilih dengan menonton bersamaku. Dan, tangan saya bisa saja membantu menyeka air mata yang sewaktu-waktu mengalir di pipimu usai menonton film yang mengandung kesedihan, lagi menyebabkan baper ini.

Sudah. Itu saja. Capek ketiknya. *dadaaaaahhhh*

This entry was posted on 16 Desember 2016 and is filed under ,,,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply