MENGADU DOMBA SETAN

Baru kali ini saya menonton film horor yang efeknya bukan memunculkan efek ketakutan, namun lebih kepada rasa kasihan. Saya sedih, melihat ada hantu diadu-domba. Arwah yang seharusnya tenang di akhirat sana, malah diajak berkompetisi dalam rangka menyelesaikan masalah manusia di dunia.

Dasar ... manusia memang makhluk paling bajingan. Gemar bikin ulah, banyak khilafnya. Bukan cuma perkara di dunia nyata, sampai pada urusan gaib sekali pun, tingkahnya tak ketulungan. Kekejamannya tak terkira dan sulit diterka.

Tidak seperti film horor kebanyakan, saya melihat (secara tersirat) Sadako dan Kayako di sini ditampilkan sebagai "korban". Siapa sangka, kelihaian dan kelicikan dalam ukuran yang pas, manusia mampu memutar-balikkan realita yang telah ada. Di mana, manusia membuat dua demit ikon Jepang ini berselisih satu sama lain. Manusia yang punya masalah, malah setannya yang diajak bersengketa. Hahaha!

Sebagai bentuk provokasi yang terbilang sukses, tindakan ini sulit dimengerti, sodara-sodara! Entah, saya tak tahu ini termasuk tindak kejahatan atau bukan. Namun, saya merasa kelakuan manusia dalam film tersebut adalah sebuah penistaan; merendahkan eksistensi setan sebagai makhluk astral.

Kondisi tersebut membuat saya iba. Semacam muncul rasa empati-lintas-dimensi. Untuk sebuah produk sinema anti-mainstream yang mengeskploitasi ikon legenda horornya, film produksi Jepang ini keterlaluan kurang ajarnya. ðŸ˜‚

Intinya, "Sadako VS Kayako" nyaris menjadi film komedi. Terserahlah!

This entry was posted on 5 Oktober 2017 and is filed under ,,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply