Pengabdi Setan, Penantian Panjang Film Horor Indonesia

Poster Film Pengabdi Setan
Ada kecenderungan, film bergenre horor agak susah "move on" dari beberapa hal: rumah kayu di tengah hutan, pohon besar di depan rumah, lalu bunyi engsel pintu yang jarang diminyaki. Bukan cuma Hollywood, sedikit banyak, karakteristik yang juga saya temukan di film Indonesia, seperti film "Pengabdi Setan" ini.

Abaikan sajalah 'tanda-tanda' tersebut. Saya mau mengaku, film yang disutradarai Joko Anwar ini semacam oase di tengah gurun. Akhirnya bisa memuaskan "rasa haus" saya akan sinema bergenre horor Indonesia. Serasa penantian yang cukup lama.

Beberapa tahun belakangan ini, banyak film horor Indonesia yang mengecewakan. Hanya sedikit sekali yang membekas di kepala. Sampai 'Pengabdi Setan' hadir, rasa ketakutan itu muncul juga. Memicu efek ketegangan yang hampir sama saya rasakan sejak terakhir kali menonton 'Tusuk Jelangkung' yang diproduksi tahun 2003 silam.

Saya hanya punya sedikit pengalaman dalam menonton film horor. Tetapi saya cukup yakin, 'Pengabdi Setan' ini salah satu film horor terbaik Indonesia. Film yang menarik untuk ukuran film "remake" (diproduksi ulang).

Sekilas, film ini sepertinya "terpengaruh" dari tiga film horor luar negeri: Insidious, Conjuring, dan Annabelle. Bahkan, setan yang ditampilkan nyaris menyerupai Valak. Tetapi karena ini film Indonesia, maka boleh dibilang versi 'Pengabdi Setan' menampilkan Valak dengan kearifan lokal. Hahaha! 

salah satu adegan film Pengabdi Setan.

This entry was posted on 3 Oktober 2017 and is filed under ,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply